
"Makam Kiai Fawaid berada persis
di bawah kaki makam abahnya dan bersebelahan dengan makam Hj Zainiyah
As'ad (kakak almarhum). Itu hasil rapat keluarga dan wakil pengasuh
ponpes," tutur H.A Muhiyiddin Khatib, salah satu orang dekat keluarga
almarhum KHR. Ach. Fawaid As’ad.
Jenazah almarhum KHR Fawaid As'ad dimakamkan sekitar pukul 19.40 WIB, di belakang Masjid Jamik Ibrahimy, Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo Asembagus.
Suasana histeris mengiringi
proses pemakaman cucu KHR Syamsul Arifin itu. Sepanjang perjalanan dari
rumah duka menuju Masjid Jamik Ibrahimy, mobil ambulance yang mengangkut
jenazah terus dikerumuni ribuan pelayat.
Sembari terus mengumandangkan
tahlil, sebagian pelayat memanggil-manggil nama Kiai Fawaid dengan
histeris. Diantaranya juga melambaikan tangan saat mobil ambulance
melintas.
Begitu tiba di Masjid Jamik Ibrahimy,
jenazah langsung disalatkan dengan imam KH A Zuhri Zaini dari Paiton
Probolinggp. Tampak ikut dalam jamaah salat janazah, adik kandung Kiai
Fawaid yakni Romo KHR. Muhammad Kholil As'ad dan Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah.
Selain itu, sederet ulama dari
berbagai daerah di Jawa Timur juga ikut hadir, di antaranya KH Muhyiddin
Abdus Somad (Jember), KH Malik Sanusi dan KH Salwa Arifin (Bondowoso),
dan KH A Dailami Ahmad (Banyuwangi).
Salat janazah diikuti oleh
puluhan ribu jamaah hingga Masjid Jamik Ibrohimy yang berkapasitas 15
ribu orang itu tidak mampu menampung. Sehingga sebagian jamaah tumpah ke
pelataran dan halaman masjid. Bahkan mereka juga tak beranjak saat
hujan deras mengguyur lingkungan ponpes Sukorejo.
Pesan terakhir Kiai Fawaid kepada KH Syarifudin Damanhuri. "Beliau masih sempat bicara kepada saya nitip Santri, nitip pesantren dan nitip Alumni. Saat itu beliau terlihat susah bernafas.
Pesan terakhir Kiai Fawaid kepada KH Syarifudin Damanhuri. "Beliau masih sempat bicara kepada saya nitip Santri, nitip pesantren dan nitip Alumni. Saat itu beliau terlihat susah bernafas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar