"Bila
Anda masuk masjid, maka ucapkanlah: ? Dengan nama Allah, salam untuk
Rasulullah, ya Allah sholawatlah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad,
ampunilah kami dan mudahkanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.? Dan
bila keluar dari masjid maka ucapkanlah itu, tapi (pada penggalan akhir)
diganti dengan: ?Dan permudahlah bagi kami pintu-pintu karunia-Mu."
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
"Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya, lalu ia tidak bersholawat untukku." (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Sungguh
mungkin tidak banyak keterangan, tafsir, atau penjelasan bagi pertanyaa
kenapa Allah dan Malaikatnya Bersholawat Kepada Rasuluallah SAW..? Saya
harus jujur kepada anda bahwa sampai detik ini, saya sendiri belum
berhasil menemukan alasan "karena" untuk pertanyaan "kenapa" tersebut.
Disini, bila saya ingin membahas masalah ini, bukan berarti saya
mengecil artikan uraian dari para ulama' atau para ahli agama,
seandainya saja setelah ada uraian yang menjelaskan pokok-pokok
persoalan ini. saya sangat ber-husnuzhan kepada mereka.
Saya
berfikir bahwa minimnya penjelasan tentang persoalan ini bukan karena
luputnya perhatian terhadap pokok persoalan ini. Karena, jika hal itu
memang demikian, ini merupakan kenyataan yang aneh bagi nalar pikir
Islam. Kenapa saya sebut sebagai kenyataan yang aneh.? Sebab, bagaimana
mungkin tema yang sangat penting ini, di mana tema tersebut telah di
kukuhkan oleh Al-Qur'an, Bisa luput dari Perhatian?.
Jadi, apa kira-kira alasannya?
Menurut
pendapat saya, alasan satu-satunya sangat masuk akal adalah kenyataan
bahwa manusia mana pun di dunia ini, tidak sanggup untuk menguak Hakikat
Allah dan para Malaikat-Nya Bersholawat kepada Nabi. Dengan kata lain,
tidak ada satupun makhluk yang disebut sebagai manusia, yang sanggup
untuk menyelami alasan kenapa Allah dan para Malaikat-Nya bersholawat
kepada Nabi.
Apakah
Allah dan Para Malaikat itu tidak memiliki alasan ketika bersholawat
kepada Nabi? kita pun tidak memiliki kuasa untuk menjawabnya. Apakah ada
alasan tertentu? kita pun tidak bisa menguaknya. Apakah alasan itu,
suatu ketika di Akhirat nanti akan diberikan kepada kita? Sungguh, kita
tidak tahu, Apakah Allah telah memberikan alasan kepada para
Malaikat-Nya? Kita pun tidak tahu. Kita tidak memiliki pengetahuan yang
banyak tentag Tuhan. Ilmu yang diberikan-Nya kepada kita hanyalah
sedikit, sesuai dengan kadar ciptaan sebagai makhluk-Nya, sehingga
dengan ilmu yang demikian ini, tentu kita tidak bisa memakrifati
rahasia-rahasia Diri-Nya. Bukankah Allah SWT. Telah berfirman:
"Katakanlah:
Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (QS. Al-Kahfi: 109).
"Dan
pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan
dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam
kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al-An'am: 59).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar